nusakini.com--Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati akan mengikuti Spring Meeting IMF – WB 2017 di Washington DC, Amerika Serikat pada 19-24 April 2017. Salah satu tujuan hadirnya Menkeu pada acara ini adalah untuk studi banding terkait pendanaan infrastruktur, pada negara-negara lain maupun institusi terkait.

• Ini Cara Kreatif Indonesia Mendanai SDGs
• Sri Mulyani Minta Pelaku Usaha Tidak Khawatirkan Naiknya Suhu Politik
• Menkeu: Perekonomian Indonesia 2019 Optimis Namun Harus Tetap Waspada
• Kunjungi Sangihe, Menkeu dan Menkominfo Uji Coba Jaringan Palapa Ring Tengah
• Pemerintah Optimis Namun Tetap Waspada Jalani Ekonomi 2019

“Kunjungan ini sifatnya lebih teknis, kita tidak dalam rangka mencari pendanaan atau lain-lain. Tapi lebih bagaimana Kementerian Keuangan sudah kembangkan berbagai skema pendanaan infrastruktur,” jelas Menkeu. 

Saat ini, pemerintah memiliki skema pendanaan langsung dari Kementerian/Lembaga, pembiayaan BMN, maupun instrumen penjaminan. Skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) telah didorong agar semakin banyak pihak swasta mau ikut membangun di Indonesia. “KPBU telah mengembangkan berbagai hal misalnya penyiapan proyek, viability gap fund, guarantee fund dan lain-lain,” tambahnya. 

Dengan instumen-instrumen yang telah dimiliki, ia berharap, Kemenkeu dapat terus melakukan perbaikan terutama untuk menarik investasi swasta. “Kita belajar apa yang sudah dilakukan oleh negara-negara lain. Misal bagaimana negara-negara yang memiliki tingkat risiko lebih tinggi, dari Indonesia, tapi mampu men-generate minat swasta untuk invest di infrastruktur. Apa yang mereka membuat mereka tertarik,” ungkap Menkeu. (p/ab)